Siswa SD Daur Sampah Elektronik dengan Kembangkan E-Waste

Berawal dari tugas sekolah, Rafa Jafar (13), yang akrab dipanggil RJ, memprakarsai gerakan membuang sampah elektronik dengan membuat kotak e-Waste.

Yocta Nurrahman

2/22/20161 min read

TEMPO.CO, Jakarta- Berawal dari tugas sekolah, Rafa Jafar (13), yang akrab dipanggil RJ, memprakarsai gerakan membuang sampah elektronik dengan membuat kotak e-Waste.

"e-Waste adalah tempat sampah untuk sampah elektronik. Kalau dibuang sembarangan, racun B3 dalam sampah elektronik akan tersebar," katanya kepada ANTARA News di Jakarta, Minggu.

Siswa tingkat pertama SMP Labschool itu awalnya mendapat tugas saat masih di bangku sekolah dasar. Karena ketertarikannya kepada teknologi, terutama gadget, RJ kemudian memikirkan nasib gadget yang tak lagi dipakai.

"Kalau dibuang, susah terurai. Kalau disimpan di laci bertahun-tahun akan membusuk, bahkan beracun. Padahal Indonesia salah satu negara dengan konsumsi elektronik terbanyak," ujarnya.

Menurut RJ, sampah elektronik harus didaur ulang dengan cara yang baik karena akan berbahaya jika terjadi kontak langsung dengan tubuh sehingga chipset perangkat harus diambil terlebih dulu.

Tidak hanya kepada tubuh, sampah elektronik akan menjadi berbahaya jika bersentuhan dengan tanah. Sebab, tanah mudah terkontaminasi dengan racun sampah elektronik.

Mendaur ulang sampah elektronik dengan cara dibakar, menurut RJ, justru paling membahayakan karena udara akan tercemar oleh racun D3 yang akan dihirup manusia.

Untuk mendaur ulang sampah elektronik, RJ bekerja sama dengan PT TES-AMM Indonesia yang mendaur ulang sampah elektronik dengan cara pemisahan berdasarkan bahan, misalnya logam dan plastik.

Tidak hanya kepada tubuh, sampah elektronik akan menjadi berbahaya jika bersentuhan dengan tanah. Sebab, tanah mudah terkontaminasi dengan racun sampah elektronik.

Mendaur ulang sampah elektronik dengan cara dibakar, menurut RJ, justru paling membahayakan karena udara akan tercemar oleh racun D3 yang akan dihirup manusia.

Untuk mendaur ulang sampah elektronik, RJ bekerja sama dengan PT TES-AMM Indonesia yang mendaur ulang sampah elektronik dengan cara pemisahan berdasarkan bahan, misalnya logam dan plastik.